AFTA itu nama apa sih, apakah nama makanan, atau nama tempat, pasti banyak yang belom tahu, termasuk saya yang baru tahu awal bulan maret ini. Karena rasa kepo yang besar untuk tahu tentang AFTA, akhirnya saya mencari informasi mengenai pengertian AFTA. Setelah saya mempelajari tentang AFTA dari berbagai sumber berikut ini adalah penjelasan mengenai AFTA yang saya dapatkan dan saya tulis dengan cara gaya penulisan saya sendiri. AFTA adalah kerjasama negara negara ASEAN dalam menciptakan perdagangan bebas bagi anggota ASEAN. Anggota AFTA adalah Indonesia, singapura, filipina, thailand, bruneidarussalam, malaysia, Laos, myanmar dan Kamboja. AFTA merupakan singkatan dari Asean Free Trade Area.
AFTA
sendiri sebenarnya disepakati oleh kelima negara anggota pertama yang saya
sebutkan tadi pada tanggal 28 januari 1992. Tujuan dibentuknya AFTA adalah
untuk mengembangkan perekonomian negara-negara ASEAN. Kerjasama ini menggunakan
sistem CEPT (Common Effective
Preferential Tarriff) yaitu keefektifan pengurangan biaya dalam menjalankan
AFTA. CEPT sebenarnya punya 4 pilar
program utama yaitu:
1.
Pengurangan tarif untuk anggota ASEAN hingga
mencapai 5%
2.
Quantitative
restrictions dan non tariff barries,
maksudnya adalah penghambat jumlah dan nontarif dihapuskan
3.
Saling mendorong kerjasama dalam mengembangkan
fasilitas perdagangan,kualitas,standart serta bea masuk
4.
Ditetapkannya kandungan Lokal sebesar 40%
Itu artinya bahwa negara ASEAN
menerapkan perdagangan bebas terlebih dahulu sebelum 2020. Ini merupakan
tantangan besar bagi bangsa ini untuk bersaing dengan negara anggota AFTA. Ini
juga akan menunjukkan apakah indonesia akan menjadi produsen atau malah akan
menjadi kosumen dari produk negara lain. AFTA ini menurut saya juga bisa jadi
cara penjajahan modern lewat perekonomian suatu negara. Ketika AFTA ini sudah
dijalankan, maka saham diperusahaan Indonesia bisa mencapai 90%. Itu artinya
jika nanti penanaman modal diIndonesia dikuasai oleh orang asing maka Indonesia
akan mudah digoyahkan. Tetapi AFTA juga
merupakan langkah besar bagi indonesia untuk menunjukkan taringnya
dinegara-negara ASEAN dalam hal produksi hasil alamnya. Bagaimanapun hasil alam
indonesia merupakan hasil alam terbesar di negara ASEAN, misalkan saja produksi
kelapa sawit,tekstil, gas alam, garmen. Hanya saja Indonesia masih kalah saing
dalam hal teknologi serta otomotif, dan produk pertanian.
Konsumen memang akan dimanjakan
dengan berjalannya kerjasama ini, harga barang akan lebih murah karena biaya produksi
yang dipangkas.
Kalau diperhatikan dengan seksama
sebenarnya Indonesia belum siap
dalam menyambut AFTA ini. Penanaman
modal di Indonesia yang masih sulit, korupsi ada dimana-mana, serta tidak
didukungnya usaha-usaha menengah untuk dapat memproduksi barang yang lebih
berkualitas. Untuk masalah hukum yang kurang tegas dan jelas di Indonesia juga
merupakan masalah tersendiri bagi Indonesia. Pertahanan dan pengawasan Indonesia
juga masih kurang. Bayangkan saja Indonesia memiliki perbatasan yang sangat
luas, dan indonesia hanya memiliki TNI yang jumlahnya seberapa. Saya kira jika
kerjasama ini sudah berjalan, nanti akan ada banyak penyelundupan barang barang
dari luar negeri.
Menurut saya, Indonesia harus mempersiapkan dari sekarang
untuk dapat bersaing dalam langkah menuju AFTA
2015
1.
Indonesia harus membantu usaha-usaha kecil agar
lebih berkembang
2.
Peningkatan SDM
3.
Sektor pertanian ditingktkan produksinya
4.
Sektor Hukum harus diperjelas
5.
TNI anggotanya diperbanyak untuk pengawasan
diperketat.
Semoga Indonesia dapat menjadi lebih baik ketika AFTA ini dijalankan. Mari persiapkan diri kita masing masing dalam
bidang yang kita geluti untuk mejadi yang terbaik. Semoga artikel ini
bermanfaat, jangan lupa komen ya ^^.
0 komentar:
Post a Comment